Selasa, 30 April 2013

Kurikulum bergantung pada sang "Pilot"

Suwidiyanti, S.Pd
Ilustrasi : Pasang surutnya kurikulum Indonesia.
Beberapa minggu lalu ramai diberitakan di  media cetak, televisi, dan internet  jatuhnya pesawat Lion Air di sisi landasan pacu (runway) Bandara Ngurah Rai, Bali.  Padahal pesawat ini termasuk varian New Generation (NG), jenis terbaru produksi tahun 2012. "Ini pesawat canggih dengan sistem keselamatan yang canggih juga," kata Edward Direktur umum Lion Air dalam wawancara bersama sebuah televisi swasta (Detik.com). Lalu apa yang salah? banyak faktor memang, salah satunya adalah  komandan di lambung pesawat sangat berperan dan bertanggungjawab penuh atas segala yang terjadi baik saat take off, flying dan landing. Ya, itulah sang pilot yang harus betul-betul kompeten. Meskipun pesawat super canggih bila pilot tak mampu mengoperasikan, akan berakibat fatal.. 

         Di dunia pendidikan Indonesia tak beda jauh peliknya. Pemerintah khususnya Kemdikbud tidak mau kalah, agenda utama tahun ini adalah meluncurkan kendaraan baru yang katanya akan menjadi yang terbaik di dunia, yang dapat mengantarkan peserta didik  sampai pada tujuan dengan selamat, yang diberi nama Kurikulum 2013 sebagai pengganti kendaraan lama KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).  Kurikulum 2013  adalah bagian dari usaha  pemerintah  yang tidak pernah berhenti berusaha untuk melakukan perbaikan pendidikan di Indonesia.


       Pemerintah meyakini Kurikulum 2013 dapat menyiapkan peserta  didik yang memiliki kompetensi mumpuni, menjawab tantangan zaman, mendorong kreativitas, mengakrabkan anak didik dengan data, hingga mengajarkan budi pekerti. Selain itu karena dilatarbelakangi rendahnya hasil riset internasional tentang kualitas siswa di Indonesia yaitu: PISA (Programme for International Student Assessment ), TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study), dan PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study), membuat Kurikulum 2013 penting dan genting  “Yang ramai nolak itu yang enggak punya sekolahan dan bukan pengelola sekolahan," demikian seperti dilansir media. Bahkan dalam rembug nasional di Dome Malang pak Nuh mengatakan jika ada sekolah yang tidak menerapkan kurikulum 2013 bisa di ibaratkan  sebagai umat Nabi Nuh yang tidak mau diselamatkan dari bencana yang akan datang.

        Perbedaan utama  antara KTSP dan kurikulum 2013, yang semula kompetensi diturunkan dari mata pelajaran maka pada Kurikulum 2013 berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi siswa. Penerapan pendidikan karakter, pembelajaran tematik integratif dan  kelengkapan bahan ajar dari pusat adalah beberapa aspek yang diunggulkan dalam Kurikulum 2013.


           Pendidikan karakter mutlak diperlukan karena hampir semua pihak sekolah, orang tua menilai keberhasilan peserta didik  adalah dengan nilai atau  rangking, sementara proses pendidikan karakter terabaikan,  sehingga tidak mengherankan jika sering dijumpai adanya tawuran antar pelajar,  perjokian ketika pelaksanaan UNAS dan ujian masuk perguruan tinggi, korupsi dan manipulasi semakin merajalela dan sistematik. Orang tua lebih malu ketika anaknya tidak lulus UNAS daripada  ketika anaknya menjadi pembohong. Theodore Roosevelt mengatakan " To educate a person in mind and not in morals is  to educate a menace society" ( Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak  dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat). Bagaimanapun juga pendidikan karakter adalah salah satu kunci keberhasilan  yang menentukan generasi penerus bangsa yang berbudaya.


         Pembelajaran tematik integratif lebih menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses belajar secara aktif, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Anak melihat dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukan hanya  penggalan-penggalan lepas dan terpisah, sehingga dapat merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya. Misalnya, ilmu berhitung yang diintegrasikan dalam pelajaran IPS sehingga diharapkan mereka mengetahui manfaat berhitung untuk kehidupan seperti membelanjakan uang atau menabung. Ilmu berhitung yang diintegrasikan dengan pelajaran penjaskes yaitu hitungan irama ketika melakukan senam.


         Pemenuhan kelengkapan bahan ajar guru dengan adanya kurikulum 2013 relatif dipermudah. Awalnya guru membuat instrumen pembelajaran sendiri pada KTSP sedangkan pada kurikulum 2013 instrumen pembelajaran (silabus,RPP, buku ajar) disediakan oleh pusat. Hal ini bisa menghasilkan suatu pemerataan pendidikan yang ada di Indonesia. Mudah-mudahan tidak mematikan dan memasung kreativitas guru.


      Usaha pemerintah untuk mengganti  KTSP dengan kurikulum 2013 tidak begitu saja diterima oleh masyarakat, tidak sedikit yang mencibir karena kelayakannya masih perlu dipertanyakan. Adanya pengurangan dan peleburan mata pelajaran serta penambahan jam pelajaran tertentu dianggap tidak manusiawi, karena berdampak banyak guru yang akan kehilangan pekerjaan dan siswa menjadi terbebani. Kurikulum 2013 dalam pembuatannya juga dianggap terlalu tergesah-gesah, sehingga belum memadai untuk diimplementasikan.  Adanya issu politik juga menjadi bagian yang tak terpisahkan.


        Lepas dari semua polemik kurikulum 2013, yang harus dipersiapkan sekolah dalam menyambut perubahan kurikulum ini adalah guru. Kurikulum penting tapi peran guru juga penting. Seperti apa pun kurikulum yang dibuat kalau guru tidak maksimal, hasilnya juga tidak akan maksimal. Bagaimanapun canggihnya pesawat (kendaraan dalam hal ini kurikulum 2013) yang digunakan, jika pilotnya (guru) tidak terlatih untuk mengendarainya tidak akan pernah sampai mengantar penumpangnya (peserta didik) untuk sampai pada tujuan yang diinginkan dengan selamat (tuntas). Oleh sebab itu  kurikulum, guru dan peserta didik merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional, jika ada salah satu yang tidak siap maka tidak akan terlaksananya pendidikan dengan baik.


          Namun tidak dapat dipungkiri baik dari Uji Kompetensi Awal (UKA) hingga Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan tahun 2012. Hasil uji kompetensi rata-rata masih rendah. “Padahal guru ke depan dituntut tidak hanya cer­das tapi juga adaptif terhadap perubahan. Hitam putihnya proses pembelajaran dikelas sangat dipengaruhi oleh mutu seorang guru. Guru dikenal sebagai kurikulum yang tersembunyi ( Hidden Curriculum ) karena sikap dan tingkah laku, penampilan profesional, kemampuan individual, dan apa saja yang melekat pada pribadi sang guru, akan diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk diteladani atau dijadikan bahan pembelajaran” kata pak Nur Kholis. 


          Tugas guru sekarang adalah bagaimana menjawab tantangan kurikulum 2013, dimana guru sangat berperan besar sebagai pembentuk karakter peserta didik. selain sebagai ing ngarso sun tulodo bagi siswa-siswinya.  guru harus  mampu mengajak peserta didik untuk menggali nilai-nilai moral yang terkandung dalam setiap mapel. sehingga siswa mengetahui makna secara  utuh dan menyeluruh  yang pada akhirnya  bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. sebagai contohnya mengkaji aplikasi konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari serta dampak negatif kalau terjadi penyimpangan atau ketidakjujuran dalam penggunaannya, kerugian apa saja yang harus ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat yaitu adanya korupsi. Pada pejaran sosial peserta didik diajak  mendiskusikan karakter dari para raja atau patih serta pengaruhnya terhadap kehidupan rakyatnya. 


         Selain itu seorang guru harus mampu mengajar mata pelajaran yang bukan bidang keahliannya dengan cara mengajar yang baik dan efektif, menjadi guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan atau pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh, khususnya bagi guru Sekolah Dasar. Untuk tingkat sekolah yang lebih tinggi sehubungan dihapuskannya  mapel TIK, maka setiap guru wajib menguasai teknologi karena akan menambah keefektifan dan keefisienan pembelajaran dan manajemen sistem pendidikan. Perancanaan yang matang dan pembuatan media yang bagus akan berdampak pada pembelajaran yang bermakna. Guru yang pada awalnya sebagai sumber, sekarang bergeser esensinya menjadi fasilitator yang harus mampu menjembatani antara perkembangan pengetahuan dan teknologi.


         Dengan waktu sosialisasi dan perencanaan implementasi Kurikulum 2013 yang sangat pendek, mudah-mudahan  tidak  menjadikan pelaksanaanya menjadi kacau dan amburadul seperti pelaksanaan UNAS 2013. Untuk itu pemerintah wajib mengadakan sosialisasi yang menyeluruh dan pelatihan-pelatihan guru tentang kurikulum 2013 secara efektif dan pemahaman yang mudah dicerna. Sehingga  tujuan pemerintah dapat terlaksana dengan baik.

89 comments :

  1. Semoga ada perubahan dalam kehidupan pendidikan Indonesia..

    BalasHapus
  2. perubahan kurikulum 2013 yang semua silabusnya berasal dari pusat menurut saya bagus karena membantu guru dalam menentukan materi apa yang harus diberikan dan diharapkan para guru bisa mengembangkan silabus yang diterimanya agar materi yang diberikan bisa lebih maksimal + lebih mudah dimengerti oleh para murid

    BalasHapus
  3. perubahan kurikulum 2013 semoga bisa membuat perubahan yg lebih baik bagi kedepannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya saya juga berharap seperti itu, tetapi nampaknya harus dengan kerja keras untuk menjadi lebih baik

      Hapus
  4. semoga dengan adanya kurikulum 2013 dapat membuat perubahan pendidikan di indonesia juga semakin baik bu ^^

    BalasHapus
  5. semoga pendidikan di indonesia semakin maju , dan menghasilkan orang-orang yang berkualitas nantinya..

    BalasHapus
  6. pendidikan nasional harus segera ditingkatkan, demi terwujudnya kecerdasan bangsa.

    BalasHapus
  7. Sebenarnya, walaupun perbedaan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah pusat, semuanya bergantung pada sistem pengajaran, dan kemampuan guru dalam penyampaian materi, serta distribusi tenaga kerja guru yang merata :) Walaupun semuanya terpenuhi, tetapi terpusat (tidak merata), saya rasa percuma juga mengganti kurikulum :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju dengan Kholis. Sudah sering berganti2 kurikulum kadang hanya untuk menciptakan proyek he..

      Hapus
    2. yup. mudah-mudahan perubahan kurikulum bukan hanya sekedar bagaikan ganti baju yang lebih keren tapi tidak ada esensinya karena orang yang memakainya sama tanpa ada peningkatan pemahaman. he he bahasa gaul e " sebagus apapun baju yang di pakai jika orang yang memakai jelek ya tetep kelihatan jelek"

      Hapus
  8. harapan saya supaya sistem pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik sehingga murid tidak perlu merasa begitu terbebani :)

    BalasHapus
  9. Menurut sya, Pemerintah jgn hnya terlalu memfokuskan masalah pergantian kurikulum. itu jg penting namun ada yg lebih penting yaitu pemerataan pendidikan di Indonesia. skrg apabila kurikulum 2013 tsb dilaksanakan maka bgmna dgn skolah yg ingin skali mnerapkan namun skolah itu masih dalam keterbatasan. jdi benahi dlu pemerataan pendidikan di Indonesia. Pendidikan itu sederhana, Pendidikan= Belajar, dan Belajar adalah dari tidak bs menjadi bisa.

    BalasHapus
  10. Apapun Bajunya, entah terbuat dari apa tergantung kepada siapa penggunanya...jika digunakan dengan bijak pasti akan terlihat lebih anggun dan cantik. sama halnya dengan kurikulum 2013, Guru dan murid setu kesatuan yg tidak terpisah...keduanya harus sama sama kretaif. "Kendaraan super baru harus siap dikemudikan siapa saja" ^_^

    BalasHapus
  11. najmah arofahKamis, 02 Mei, 2013

    bagaimana pun kurikulumnya, tergantung pada pengajar yang menyampaikan materi. dalam penyampaian materi bukan hanya materi banyak yang diperlukan siswa, tetapi juga suasana dan cara penyampaian yang mendukung. dimana pengajar sebagai pilot harus memberikan suasana asik, santai tapi tetap serius. karena disadari atau tidak pengajar (sebagai pilot) memang sangat berpengaruh pada kemampuan siswa dalam menerima materi. semoga dengan kurikulum yang baru pendidikan di Indonesia semakin maju :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semakin maju kemana ? semakin lebih baik mungkin he...

      Hapus
  12. Merissa IndahKamis, 02 Mei, 2013

    Harapan saya semoga kurikulum 2013 dapat membawa sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi ke depan yang dapat mencerdaskan bangsa. Tidak ada satu pihak pun yang merasa terbebani.

    BalasHapus
  13. smoga pendidikan di Indonesia bisa lebih maju dan lebih baik.. khususnya moral dan tingkahlaku pelajarnya juga penting untuk dievaluasi lagii..

    BalasHapus
  14. Butuh waktu yang sangat lama untuk mendapatkan kesempurnaan walaupun kurikulum yang sudah baik tetap saja membutuhkan waktu untuk membiasakan karena mempelajari sesuatu untuk dipahami tidak semudah mengedipkan kedua mata.

    BalasHapus
  15. kurikulum yang akan diterapkan dinas pendidikan akan lebih bermakna jika pengajar memiliki kompetensi mengajar yang berkualitas dan profesional.

    BalasHapus
  16. Harus diakui bahwa guru adalah instrumen penting pendidikan, jika guru tidak berkualitas, sudah bisa dipastikan muridnya tidak berkualitas. Jika guru tidak bermoral, bisa dipatikan muridnya tidak bermoral. Jika guru salah mendidik, maka muridnya akan menjadi peserta didik yang salah. Kenapa guru menjadi bagian instrumen penting dalam pendidikan? Karena guru adalah panutan. Ia adalah cermin dari sekolah, ia adalah cermin dari murid, dan cermin dari pendidikan kita. Sehingga, teknis perekrutan guru harus benar-benar profesional, dengan melihat pada kapasitas, potensi diri dan integritas diri. Di samping itu, sistem pendidikan, kurikulum, dan penyelenggaraan pendidikan juga harus diperhatikan secara seksama.

    BalasHapus
  17. pilotnya siapa bu?
    hanya harapan yang membuat kita tegar....

    BalasHapus
    Balasan
    1. pilotnnya tiap ada pesta politik biasanya ganti

      Hapus
    2. @ ernam : Kita dukung pilot yang pro rakyat . Wah seperti kampanye saja

      Hapus
  18. jadi apapun dan gimanapun kurikulumnya kalok ada yang gak sesuai itu bukan karena kurikulum yang lebih tepat di jadikan sudut pandang, orangnya pun sangat bisa untuk dijadikan sudut pandang dan bahan kaji kelemahan pendidikan Indonesia, melihat kesalahan sistem bukan hal yang tepat karena sistem itu manusia sendiri yang buat.
    but just wish it all the best for our education.. ^^/

    BalasHapus
  19. Menurut saya, munculnya kurikulum 2013 ini perlu ada observasi lebih dalam tentang dampak negatif ataupun positif nya, karna saya lihat, coba garis bawahi kalimat " guru harus mengajar mata peajaran yang bukan bidangnya " menurut saya, lebih baik spesialisasi bukan bisa segalanya tetapi hanya datar dan tak ada spesialisasi apa2, karena ketika guru mengajar di matpel yang menjadi bidangnya, guru akan bisa lebih dalam dan kreatif dalam pelajaran itu...

    dan menurut saya, itu akan membuat guru hanya seperti robot, bergerak lurus sperti apa yang udah disiapkan untuk diajarkan oleh penyedia yang disebutkan diatas..

    ya, apa gunanya ada kuliah mipa, b.inggris, ips ipa, dsb, kenapan ndak diganti aja juga sekalian, Fakultas Guru.

    ya semoga ada observasi lebih saja, kalo memang ini kurikulum terbaik menurut pemerintahan, kenapa tidak..

    itu bu pendapat saya hehehe

    BalasHapus
  20. kurikulum 2013 adalan dimana siswa sentris bukanlah guru sentris. smoga smua guru bisa menerapkannya. dan smoga kurikulum 2013 bisa memperbaiki mutu kualitas pendidikan di Indonesia.

    BalasHapus
  21. bukan kurikulumnya yang harus diganti, namun kesejahteraan guru yang harus diperbaiki. Setuja? Masak aer... biar mateng!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip, hayoo segera daftar sertifikasi biar sejahtera ha..ha...

      Hapus
  22. setelah membaca artikel diatas. Menurut saya, program kurikulum 2013 adalah jalan terbaik untuk sistem pendidikan di Indonesia sekarang. kenapa? karena program ini tak hanya melibatkan siswa yang aktif berperan dalam menuntut ilmu, namun seorang guru yang bisa dikatakan "Eksekutor" dalam pendidikanpun ikut berperan aktif.

    dengan adanya program ini siswa mampu mengimplementasikan ilmu mereka, tidak hanya duduk diam mendengar dan mencatat saja. tapi mereka berusaha untuk menumbuhkan rasa percaya diri, kemudian mereka akan mengutarakan apa aja yang mereka tahu tentang ilmu yg mereka dapat. Nah, menurut saya, peran Guru disini sangat penting. Tak hanya diam dan mengomentari saja, tapi guru harus ikut berperan aktif (jgn terlalu menonjol) biarkan siswa yang banyak aktif, aktif nya seorang guru adalah jangan pernah menyalahkan dan membuat malu seorang siswa dengan pendapat mereka, karena akan dapat membuat siswa down mental. nah kemudian peran kedua guru dengan kurikulm 2013 yg dimana guru harus setidaknya menguasai semua mata pelajaran dasar, adalah sharing ilmu dengan muridnya,mengajak si murid ini untuk berperan dalam ruang lingkup pembelajaran dan membuat setidaknya dalam 1 kelas itu mereka sama2 mengerti apa yang di pelajari untuk hari ini. jadi ketika siswa keluar dari kelas, setidaknya mereka memiliki bekal ilmu yang sama. Guru disini sangat berperan penting.. Sebenarnya guru yang Killer atau Jutek itu udah gak jamanya.. sekarang Guru yang baik melakukan pendekatan terhadap murid, toh guru adalah orang tua juga di sekolah.. mungkin saya belum menjadi orang tua. tapi saya sebagai anakpun merasa ingin bercerita banyak terhadap kedua orangtua saya, tanpa rasa malu dan rasa takut.

    intinya... Kurikulum 2013 insyallah telah dipikirkan matang2 oleh orang2 yg diatas sana.. kita sebagai Masyarakat boleh mengeluh,atau tidak yakin. tapi setidaknya apa salah mencoba? mencoba hal baru.. yang positif. Toh, semua kembali pada masyarakat sendiri.. kesadaran masyarakatnya..

    thanks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gan koe ngopy teko literatur endi xD

      Hapus
    2. gak ngopy... it's my opinion. from my heart.. wkkw

      Hapus
    3. ngopi itu bukannya pake mulut ya gan,,, kok pake heart

      Hapus
  23. berubah-ubahnya kurikulum Sekarang ini ada kesan dipaksakan dan terburu-buru. Perubahan kurikulum tidak bisa mendadak seperti itu dan tidak ada evaluasi terlebih dahulu terhadap kurikulum yang lama,jadi menurut saya perubahan kurikulum itu g perlu..!!!sempurnakan aja kurikulum yang sudah ada...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hidup sejarah kata bungkarno "JAS MERAH" : JAngan Senang-senang nanti MEnterinya maRAH

      Hapus
  24. Tepat sekali dengan suasana hari pendidikan nasional yang baru kita rayakan kemarin, untuk mengingat pentingnya perkembangan pendidikan di Indonesia, saya selalu setuju dengan saran - saran dari M.Nur meskipun terdapat kerikil- kerikil dalam perjalanan ketentuan pendidikan yang baru" ini marak di berbagai media, seperti sedikit kekacauan saat UNAS 2013 . Semoga dengan perubahan kurikulum di tahun 2013 ini dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia . Amin Ya Robbal Alamin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang menterinya sudah ganti ya "M.Nur"... tak kira menterinya "NOAH" ... ckckckc M.NOAH

      Hapus
  25. Oktavianto GandaSabtu, 04 Mei, 2013

    Semoga kurikulum yang baru ini bisa membuat dunia pendidikan di Indonesia semakin maju, namun kurikulumnya perlu dimatangkan lagi dan juga harus leih sering sosialisasi mengenai kurikulum baru, semoga pada saat tahun ajaran 2014 nanti tidak ada kekacauan seperti UN yang mengalami penundaan ^__^

    BalasHapus
  26. semoga akan ada kurikulum baru yang dapat memajukan pendidikan bangsa kita

    BalasHapus
  27. hehehe bingung juga. menurut saya di satu sisi mungkin perlu mempersiapkan dan memikirkan agar bagaimana kurikulum 2013 ini dapat diterima dengan mudah oleh siswa-siswi khususnya pada bangku Sekolah Dasar. Dalam keadaan seperti ini, penerapan kurikulum tematik integratif terkesan mendadak, jadi menurut saya ya harus ada prosesnya dulu, kalau sebelumnya guru sepenuhnya berfungsi sebagai narasumber, mungkin sedikit demi sedikit bisa mengajarkan kepada peserta didik agar lebih mengeksplor kemampuan dirinya, agar siswa terlihat aktif. namun guru tetap memberikan informasi-informasi yang seharusnya didapatkan maupun yang belum pernah diketahui oleh siswa. Namun di sisi yang lain, memang kebiasaan orang Indonesia itu kalau tidak didesak cenderung tidak bergerak.Pada keadaan seperti ini penerapan kurikulum mendadak juga perlu untuk segera menuju indonesia lebih maju. sukses lah, semoga ketiga elemen(kurikulum, guru, dan siswa) dapat berjalan beriringan :)

    BalasHapus
  28. hehehe bingung juga. menurut saya di satu sisi mungkin perlu mempersiapkan dan memikirkan agar bagaimana kurikulum 2013 ini dapat diterima dengan mudah oleh siswa-siswi khususnya pada bangku Sekolah Dasar. Dalam keadaan seperti ini, penerapan kurikulum tematik integratif terkesan mendadak, jadi menurut saya ya harus ada prosesnya dulu, kalau sebelumnya guru sepenuhnya berfungsi sebagai narasumber, mungkin sedikit demi sedikit bisa mengajarkan kepada peserta didik agar lebih mengeksplor kemampuan dirinya, agar siswa terlihat aktif. namun guru tetap memberikan informasi-informasi yang seharusnya didapatkan maupun yang belum pernah diketahui oleh siswa. Namun di sisi yang lain, memang kebiasaan orang Indonesia itu kalau tidak didesak cenderung tidak bergerak.Pada keadaan seperti ini penerapan kurikulum mendadak juga perlu untuk segera menuju indonesia lebih maju. sukses lah, semoga ketiga elemen(kurikulum, guru, dan siswa) dapat berjalan beriringan :)

    BalasHapus
  29. assalamualaikum
    bu dian saya cuman mau menambahkan satu saja yaitu yang saya katakan sepi bu. tidak ada suaranya :Dkurang ramai kalau tidak ada suaranya hehehehe.

    BalasHapus
  30. semoga web nya bu dian bermanfaat :) amin

    BalasHapus
  31. dan semoga yang coment juga banyak :D amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaaa ntar tak kasih musik ben rame,,,, semoga bermanfaat,,,i like this

      Hapus
  32. Robi SetyanegaraMinggu, 05 Mei, 2013

    Guru memiliki tugas yang sangat berat. Ia harus mampu mencetak generasi-generasi 'brillian'. Sebagus apapun kurikulumnya (di atas kertas), tapi kalau guru tdk dapat menjalankan perannya dengan baik, pendidikan tidak akan pernah menemui cita-citanya. Oleh karena itu, butuh sinegitas antara SDM (guru) dan kurikulum.

    BalasHapus
  33. menarik skali pembahasannya mbak dian.
    yg trpenting dlm kurikulum 2013 ini adl adanya kerjasama yg apik antara pemerintah dg guru/sekolah yg dsbt sbg "pilot".krn utk mencetak peserta didik yg mumpuni prlu pilot yg mumpuni jg kn?
    klo skrg msh mnjadi perbincangan sengit ttg kurikulum ini hrusnya pemerintah punya inisiatif dg cara sosialisasi ato pelatihan2.krn yg ada dimasyarakat skrg sya kira cuma sekedar isu yang sifatnya simpang siur.perlu kejelasan yg lbih mendalam dr pemerintah....

    BalasHapus
  34. melihat masih banyaknya pro dan kontra tentang kurikulum 2013 .
    kembali lagi pada tujuan awal diadakannya kurikulum oleh pemerintah yaitu meningkatkan kualitas generasi bangsa yang mempunyainilai intelektual dan kreativitas yang tinggi.
    kegagalan sistem KBK dan KTSP dikarenakan adanya materi yang belum tercantum sehingga pendidikan kita tertinggal.
    walaupun kurikulum dirubah , generasi muda hanya memiliki kemampuan hard skill sedangkan pada era globalisasi khususnya didunia kerja kita membutuhkan soft skill..
    percuma generasi muda kita pintar tapi dari segi kepemimpinan kurang..
    perlu adanya rotasi dalam kehidupan ini !!

    BalasHapus
  35. Kurikulum selalu diganti ketika dirasa sudah tidak cocok lagi.

    BalasHapus
  36. Semoga dengan adanga perubahan kurikulum ini, pendidikan Indonesia akan bangkit, Insyaa Allooh. Aamiin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan hanya bangkit tetapi harus dipahami oleh seluruh elemen..

      Hapus
  37. Menurut saya kurikulum 2013 mempunyai banyak sisi positifnya. Karena pada kurikulum 2013 perangkat pembelajaran terstruktur dari pusat. Sehingga guru bisa fokus untuk mengajar tanpa terbebani hal tersebut. Selain itu, banyak perubahan yang baik dari berbagai sektor yang mengadopsi gaya pendidikan negara-negara lain dan berhasil di negara-negara tsb. Sayangnya, implementasi kurikulum 2013 terkesan terburu-buru dan kurangnya sosialisasi dan pelatihan kepada guru-guru. Mudah-mudahan saja kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan baik. karena meskipun terkesan ribet, tapi sepertinya sangat menyenangkan jika melihat pelaksanaan kurikulum yang serupa diluar negeri. :)

    BalasHapus
  38. Kalau pilotnya belum siap untuk terbang dengan pesawat yang secangih apapun, pesawat itu belum bs membawa penumpangnya sampai ketujuan. Lebih baik pemerintah fokus saja pada pemerataan pendidikan di Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Qurrota ayun aja yang jadi mendikbud e

      Hapus
  39. Nice blog's bu dian,

    Mudah2an tahun depan kurikulum dan guru-gurunya makin sip dan bagus. Amin..

    BalasHapus
  40. Kurikulum tahun depan lebih baik dari tahun sekarang.

    BalasHapus
  41. Kurikulum haruslah menjadi perhatian serius bagi pemerintah, bagaimana cara mengintegrasikan antara kurikulum dengan tingkat kemampuan siswa. saya sangat setuju dengan kurikulum yang baru yg menganut esensi agar mencetak tunas-tunas bangsa yang berakal sehat dan cerdas. yang menolak hanyalah orang-orang yang takut akan tantangan tidak berani mengambil resiko yang ada demi kemajuan bersama.

    BalasHapus
  42. apa iya kurikulum 2013 jadi dilaksanakan juli?emang dah siap semua? lalu apa masih ada UNAS untuk sistem evaluasinya?

    BalasHapus
  43. Kurikulum 2013 terkesan ribet benget dech, contohnya bagi siswa baru yang masuk kelas x sudah harus memilih peminatan tetapi katanya boleh pindah peminatan atas rekomendasi Bp dan guru pengajar.... waduh jadi bisa coba-coba masuk matsains dulu lalu klo ndak mampu bisa pindah sosial atau bahasa heeeee,,, katanya juga sich bisa minta kelas pendalaman materi loh,, gimana ya teknisnya?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. siswa memang sudah harus memilih peminatan sejak kelas X, tetapi pemilihan peminatan tidak begitu saja siswa bisa masuk sesuai dengan pilihannya. klo d,SMAMDA harus lulus psikotes,TPA yang terdiri(MAT,IPA,IPS,BHS)

      Hapus
    2. memang diaturannya siswa bisa pindah peminatan dalam waktu 3 minggu awal semester pertama atau 3 bulan pertama dengan atas rekomendasi guru pengampuh mapel, tetapi juga di sesuaikan dengan kemampuan sekolah, untuk tahun ini SMAMDA blum bisa melayani pindah peminatan karena berhubungan dengan kuota kursi.

      Hapus
  44. UNAS 2013 saja uda ndak karuan pelaksanaannya. KITA TUNGGU TANGGAL MAINNYA UNTUK KURIKULUM 2013! AMBURADUL JUGA NGAK YA?

    BalasHapus
  45. Bu ndak pake UNAS tahun depan?
    kan UNAS jd bikin kita ndak percaya kemampuan diri sendiri+ kehilangan karakter.

    BalasHapus
  46. klo pake goegle account susah masuknya... pake anonymous saja yang lebih mudah untuk tambahan komentar

    BalasHapus
  47. pada dasarnya semua kurikulum itu dibuat dengan tujuan baik, hanya saja yang perlu dipertanyakan adalah implementasinya. kenyataannya dan kompetensi guru sebagai sarana pendukung kurikulum di indonesia belum merata

    BalasHapus
  48. bagus banget blog ini... karena pendidikan di indonesia memang masih memprihatinkan saat ini. dan sikap yang demokratis dan kritis perlu dilakukan untuk memperbaiki semua ini. dan saya rasa kurikulum ini belum saatnya untuk di praktekkan karena kurang ada kesiapan dari sisi pengajar. perlu adanya pelatihan yang benar- benar matang untuk mewujudkan kurikulum ini. ma'acciiiihh =)

    BalasHapus
  49. peran guru sangat luar biasa, pengalaman q guru penentu suka atau tidaknya siswa terhadap pelajaran walaupun pelajarannya susah. karena dalam penyampainnya menarik dan mudah di pahami, sebaliknya akan sangat terasa sulit walaupun pelajarannya mudah jika penyampaian guru susah dipahami. trimakasih guru-guru q

    BalasHapus
  50. KURIKULUM BARU! BIASALAH! KAN MAU DIPILIH LAGI TAHUN 2014 HE HE HE KLO NDAK ADA YANG DIJUAL KEMASYARAKAT YA NDAK DILIHAT EXISTENSINYA

    BalasHapus
  51. segeralah lulus sma, lulus kuliah, dan dapet kerja...hehehe...tp ndak semudah itu... ;D

    BalasHapus
  52. apa semua sekolah tahun ajaran baru harus menerapkan kurikulum 13? bisakah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang saya dengar untuk daerah sidoarjo insyaallah untuk tahun ajaran ini, yang menerapkan kurikulum 2013 tingkat sma adalah semua sma negeri dan kecuali sekolah swasta yang dulu bersattus RSBI

      Hapus
  53. artikelnya menarik , jd msyarakat hrs percaya dan yakin pada pemerintah dan mendukung demi sukses pendidikan indonesia, klo bisa sih pljran tentang nilai moral dan budi pekerti lebih di tekankan

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah percaya apa dulu mas adam? harus jelas,, lah klo percaya semua jadi penak yang dikorupsi,, ya kurikulum 2013 memang yang ditekankan moral dan karakter

      Hapus
  54. Semoga semua lancar dan baik pada akhirnya..

    BalasHapus
  55. akan ada pegeseran paradigma nilai yang pda awalnya selalu yang diunggulkan kognitif maka pada kurikulum 2013 menjadi utama adalah afektif (afektif, psikomotorik, kognitif)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul percuma kalau kognitifnya baik tapi moratnya bejat. sebagai contoh pembuat bom adalah orang-orang yang hebat tetapi disalahgunakan untuk yang tidak benar,,, yang maraknya lagi adalah banyaknya koruptor sekarang adalah orang-orang jenius, tetapi moralnya NOL BESAR

      Hapus
  56. tak ada yang abadi kayak lagunya "noah" itulah cerminan kurikulum kita, namun kurikulum ya memang harus diperbaiki untuk menyesuaikan dengan tantangan dan keahlian yang harus dimiliki siswa kita di masa depan. namun semua itu bisa dilaksanakan jika semua pihak yang terlibat siap, jika tidak maka akan pincang(cacat) dan pastinya tujuanya tidak akan tercapai

    BalasHapus
  57. penting dan perlunya bimbingan (bimtek) implementasi Kurikulum 2013 bagi semua guru di Indonesia secara merata

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, sayangnya master teacher yang dijanjikan sampai sekarang belum terpampang nyata heee

      Hapus
  58. kurikulum oh kurikulum..
    indonesia oh indonesia..
    jangan sampai siswa yang dikorbankan, jangan sampai nasib guru jadi tak karuan. lalu mau dibawa kemana negeri ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dibawa ke arah yang lebih baik, semoga allah senantiasa melindungi negeri kita tercinta ya mam retno
      Gread

      Hapus
  59. belum CAIR, jadi pasti mundur pelaksanaanya, terlalu bergembor-gembor ria.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada CAIR ada GEMBOR wah mau nyirami bunga ya bu widi

      Hapus
    2. ya bu dian, klo ndak disiram pake air ya ndak bisa subur

      Hapus
  60. Maaf mau tanya boleh ya? kalau kurikulum 2013 apa sudah pake sistem SKS di tingkat SMA? tq. soalnya denger denger di kota q beberapa sekolah favorit tahun ajaran baru pake SKS.

    BalasHapus

 
=======
banner